Smart village atau desa cerdas merupakan daerah dan masyarakat yang berdiri di atas kekuatan dan aset yang dimiliki sendiri. Pada waktu yang bersamaan, ada usaha yang bertujuan untuk mengembangkan peluang baru dan meningkatkan pelayanan dengan pemanfaatkan teknologi, inovasi, telekomunikasi, serta pengetahuan yang semakin baik.
Berdirinya Yayasan Jannaka Indonesia oleh Rino Lande menjadi salah satu upaya realisasi smart village yang sesungguhnya. Melalui yayasan tersebut, kemandirian desa berbasis digital mulai dilaksanakan.
Pemanfaatan teknologi dan komunikasi sangat penting untuk pelayanan publik dan pengembangan wilayah seperti infrastruktur, zonasi, irigasi, transportasi, dan energi. Perkembangan TIK memang telah membantu membuka beragam media maupun saluran kegiatan politik yang baru.
Sifatnya yang digital tidak peduli dengan adanya hambatan ruang dan waktu. Penggunaan TIK secara umum bisa terlihat sebagai media bagi para stakeholder pemerintahan untuk mengoptimalkan peran dan peluang dalam tata pemerintahan.
Lalu, aspek apa saja yang harus terpernuhi untuk mewujudkan desa cerdas? Pada tahap awal, berikut ini aspek yang perlu terpenuhi.
Optimalisasi Pemanfaatan Energi
Desa cerdas mampu mengelola atau menghasilkan sumber energi baru sehingga bisa memberi manfaat bagi lingkungannya. Misalnya, desa bisa menghasilkan energi listrik menggunakan sumber daya yang ada di daerahnya.
Optimalisasi Pengelolaan Lingkungan
Desa cerdas bisa mengelola lingkungan dengan maksimal untuk kepentingan bersama. Misalnya, desa dapat menyediakan teknologi agar proses pengolahan dan pengelolaan air minum dari sumber mata air lokal terlaksana secara efisien.
Optimalisasi Teknologi di Sektor Pertanian
Desa cerdas mampu menerapkan teknologi tepat guna untuk bidang pertanian sehingga kegiatan pertanian semakin efesien. Misalnya, desa menggunakan teknologi tepat guna untuk meningkatkan hasil panen atau menjamin kesediaan air untuk mengairi sawah.
Optimalisasi Layanan Pemerintah Desa
Desa cerdas mampu menyediakan sistem informasi desa yang baik sehingga layanan publik menjadi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Semua informasi tersampaikan dengan transparan dan jelas.
Salah satu tujuan dari desa cerdas sendiri, yakni meningkatkan kualitas desa untuk menahan laju urbanisasi warga pergi ke kota. Hal ini selaras dengan upaya dari Yayasan Jannaka Indonesia yang menciptakan Program Warung Bergulir yang bertujuan untuk mendorong roda perekonomian melalui modal usaha bagi usaha kecil masyarakat di desa
Yayasan Jannaka Indonesia juga membuat rumah kreatif bagi desa guna meningkatkan potensi desa di Malang. Penasaran dengan berbagai program dari yayasan tersebut? Yuk, baca informasi selengkapnya di suryamalang.tribunnews.com. Semoga bermanfaat!