Menstruasi adalah salah satu tanda penting bahwa seorang anak perempuan telah memasuki masa pubertas, yaitu fase perkembangan di mana tubuh mulai mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa.
Proses menstruasi ini menandakan bahwa sistem reproduksi mulai berfungsi, dengan adanya siklus bulanan di mana tubuh mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan. Namun, ada juga beberapa kendala yang terjadi saat haid, seperti haid yang tidak lancar. Maka sebagian orang mencari tahu penyebab dan cara melancarkan haid.
Siklus menstruasi yang normal memang rata-rata berlangsung selama 28 hari, namun tidak semua wanita memiliki siklus yang sama. Siklus yang dianggap normal dapat berkisar antara 21 hingga 35 hari.
Khusus bagi anak perempuan yang baru pertama kali mengalami menstruasi, siklus menstruasi yang tidak teratur selama dua tahun pertama adalah hal yang wajar.
Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur pada Anak Remaja?
Saat seorang anak perempuan memasuki masa remaja, tubuhnya mulai mengalami perubahan besar yang dipengaruhi oleh hormon-hormon pubertas.
Berikut penjelasan mengapa siklus menstruasi tidak teratur sering terjadi di awal masa pubertas:
- Peran Hormon Reproduksi dan Pertumbuhan
Pada masa pubertas, hormon pertumbuhan dan hormon reproduksi, terutama estrogen dan progesteron, belum berfungsi secara stabil.
Hormon-hormon ini bertanggungjawab untuk mempersiapkan dinding rahim selama siklus menstruasi dan membantu ketebalan dinding rahim, dan bila tidak ada pembuahan, kadar hormon ini menurun sehingga menyebabkan menstruasi.
Karena hormon-hormon ini masih dalam proses penyesuaian atau berfluktuasi dengan tubuh kita, maka siklus haid sering tidak teratur pada masa awal haid. Akibatnya, jumlah darah dan durasi lamanya haid seorang remaja bisa berbeda dari satu periode ke periode selanjutnya.
- Pengaruh Obat-obatan
Selain pengaruh hormon, beberapa jenis obat-obatan juga dapat memengaruhi siklus menstruasi pada anak perempuan dan remaja. Pengaruh obat-obatan ini dapat menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur, perdarahan menjadi lebih ringan atau lebih berat, atau bahkan menghentikan menstruasi sementara waktu.
Obat-obatan seperti antibiotik, antidepresan, atau pil kontrasepsi dapat memberikan sinyal kepada tubuh untuk menghentikan menstruasi.
Jika ada kasus seperti ini, dikarenakan anak membutuhkan obat-obatan tersebut, dianjurkan untuk konsultasikan dengan dokter mengenai efek samping dari setiap obat yang dikonsumsi.
- Perubahan Berat Badan
Kenaikan atau penurunan berat badan secara signifikan memang dapat memengaruhi siklus menstruasi karena perubahan berat badan memiliki dampak besar pada keseimbangan hormonal tubuh, yang sangat penting dalam mengatur siklus menstruasi.
Ketika berat badan bertambah, tubuh memproduksi lebih banyak estrogen, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Kelebihan estrogen bisa membuat lapisan dinding rahim (endometrium) tumbuh lebih tebal dari biasanya.
Ini bisa menyebabkan menstruasi yang lebih berat atau lebih lama. Sedangakn penurunan berat badan dapat memproduksi estrogen lebih rendah. Sehingga dapat menyebabkan ovulasi berhenti. Tanpa ovulasi, menstruasi tidak akan terjadi, dan ini dapat menyebabkan amenore.
- Pola Makan yang Salah
Melakukan diet ketat hingga menyebabkan kekurangan gizi dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk mengacaukan siklus menstruasi. Kekurangan gizi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk fungsi reproduksi.
Diet ketat yang tidak seimbang, terutama yang sangat rendah kalori, bisa mengganggu keseimbangan hormon, menyebabkan gangguan menstruasi, dan bahkan menghentikan menstruasi sama sekali.
- Olahraga yang Berlebihan
Olahraga memang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan kebugaran fisik, menjaga berat badan yang sehat, dan meningkatkan kesehatan mental.
Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan, atau dikenal sebagai overtraining, yang dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan, termasuk gangguan pada siklus menstruasi
Siklus menstruasi yang tidak teratur pada dua tahun pertama setelah menarche (menstruasi pertama) adalah hal yang normal. Tubuh anak perempuan sedang mengalami perubahan hormon yang signifikan, yang dapat memengaruhi keteraturan siklus menstruasi mereka.
Namun, jika ketidakteraturan berlangsung terlalu lama atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.